IUGR atau intrauterine growth resetriction adalah kondisi yang mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat. Kondisi ini ditandai dengan ukuran serta berat badan janin yang lebih kecil jika dibandingkan dengan usia kehamilan.
IUGR dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, akan tetapi lebih umum terjadi akibat kelainan plasenta, yakni organ yang menyuplai oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan janin untuk proses tumbuh kembangnya.
IUGR berbeda dengan kondisi berat badan lahir rendah. Sebab, IUGR bisa membuat bayi terlahir dengan berat badan yang rendah, namun tidak semua bayi yang terlahir dengan berat badan rendah sudah pasti menderita IUGR.
Jenis IUGR
Secara umum, IUGR terbagi menjadi dua jenis, di antaranya:
1. IUGR Simetris
Janin dengan kondisi IUGR simetris umumnya mengalami hambatan tumbuh kembang, tetapi ukuran tubuhnya cukup proporsional. Artinya, semua bagian tubuh janin yang menderita IUGR jenis ini berukuran kecil, termasuk bagian organ tubuhnya.
2. IUGR Asimetris
Pada jenis IUGR asimetris, pertumbuhan janin mengalami hambatan dengan ukuran tubuh yang tidak proporsional. Misalnya, ukuran kepala bisa normal dan sesuai dengan usianya. Namun, bagian tubuh yang lain cenderung berukuran lebih kecil.
Penyebab IUGR
IUGR paling sering disebabkan oleh gangguan pada plasenta, termasuk insufisiensi plasenta. Kondisi tersebut mengakibatkan pasokan oksigen dan nutrisi ke janin menjadi terganggu, sehingga pertumbuhan janin menjadi terhambat.
Risiko terjadinya IUGR juga bisa meningkat jika ibu hamil mengalami beberapa kondisi berikut:
a. Diabetes melitus
b. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
c. Preeklampsia
d. Penyakit ginjal
e. Penyakit paru-paru
f. Penyakit jantung
g. Anemia
h. Infeksi, seperti toksoplasmosis dan sifilis
i. Merokok, mengonsumsi alkohol, atau menggunakan obat terlarang
Kelainan bawaan pada janin, seperti sindrom Down, anensefali, sindrom Fanconi, dan kehamilan kembar juga dapat meningkatkan risiko terjadinya IUGR.
Gejala IUGR
Gejala utama IUGR adalah ukuran janin yang lebih kecil dari pada usia kehamilan (usia gestasi). Ukuran ini meliputi perkiraan panjang dan berat badan, serta ukuran lingkar kepala janin. Janin dengan kondisi IUGR diperkirakan memiliki berat badan di bawah 10 persentil dibandingkan dengan usia gestasinya.
Sementara, ibu hamil yang mengandung janin dengan kondisi IUGR belum tentu merasakan keluhan yang khas. Namun, ukuran perutnya mungkin terlihat lebih kecil jika dibandingkan dengan kehamilan yang janinnya tumbuh normal.
Diagnosis IUGR
IUGR dapat diketahui saat ibu hamil menjalani pemeriksaan kehamilan rutin ke dokter kandungan. Selama pemeriksaan, dokter akan bertanya seputar keluhan yang dialami, riwayat kesehatan, serta seberapa sering janin bergerak.
Setelah itu, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang berikut untuk menegakkan diagnosis:
a. Pengukuran Berat Badan
Berat badan ibu hamil akan ditimbang setiap kali melakukan pemeriksaan kehamilan. Ini dilakukan untuk mendeteksi malnutrisi pada ibu hamil. Jika berat badan ibu hamil tidak mengalami peningkatan, kondisi ini bisa menandakan adanya masalah pada kehamilan, termasuk IUGR.
b. Pengukuran Tinggi Fundus Uteri (Tinggi Tahim)
Pemeriksaan tinggi fundus uteri bertujuan untuk menentukan perkiraan berat badan janin dengan menghitung jarak dari tulang kemaluan sampai ke bagian rahim paling atas. Tinggi fundus uteri yang tidak sesuai dengan usia kehamilan dapat menjadi pertanda adanya masalah pada kehamilan.
c. Pemeriksaan USG
Pemeriksaan USG kandungan dilakukan untuk mengetahui ukuran lingkar kepala, perut janin, dan jumlah cairan ketuban. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat menentukan apakah janin tumbuh optimal sesuai dengan usia kehamilan atau tidak.
d. Pemeriksaan Doppler
Pemeriksaan Doppler dilakukan untuk mengukur aliran darah plasenta dan pembuluh darah di otak janin. Pemeriksaan ini dapat dilakukan untuk mengetahui adanya gangguan aliran darah janin yang kemungkinan menandakan IUGR.
Pengobatan IUGR
Pengobatan IUGR tergantung pada riwayat kesehatan ibu hamil, kondisi janin, dan usia kehamilan. Beberapa metode penanganan tersebut meliputi:
1. Pengaturan Asupan Nutrisi
Jika berat badan ibu hamil tidak mengalami peningkatan, dokter akan mengatur pola makan yang tepat untuk memenuhi asupan nutrisi selama masa kehamilan. Hal ini diharapkan dapat membantu ibu hamil mendapatkan berat badan yang ideal selama masa kehamilan.
2. Istirahat yang Cukup
Dokter akan menyarankan ibu hamil untuk istirahat total atau bed rest. Cara ini dilakukan untuk membantu meningkatkan sirkulasi darah ke janin, sehingga ia bisa tumbuh dengan baik.
3. Induksi Persalinan
Jika IUGR terjadi pada usia kehamilan 34 minggu, dokter dapat menyarankan untuk mempercepat proses persalinan dengan induksi. Namun, bila usia kehamilan masih di bawah 34 minggu, dokter akan menyuntikkan kortikosteroid untuk mengoptimalkan fungsi paru-paru janin.
4. Operasi Caesar
Operasi caesar mungkin akan dilakukan jika tekanan dari jalan lahir selama menjalani persalinan normal terlalu berisiko bagi janin.
Komplikasi IUGR
Bayi yang terlahir dengan kondisi IUGR berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti:
a. Penurunan kadar oksigen saat lahir
b. Suhu tubuh rendah
c. Kadar gula darah rendah
d. Mudah terserang infeksi
e. Perkembangan motorik terhambat
f. Jumlah sel darah abnormal
g. Berat badan sulit naik
h. Gangguan pernapasan, saraf, atau pencernaan
i. Cerebral palsy
j. Kebutaan
k. Tuli
l. Sindrom kematian mendadak (SIDS)
Pencegahan IUGR
Untuk meminimalisir terjadinya IUGR, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan, di antaranya:
a. Mengonsumsi makanan sehat, seperti ikan, susu, sayuran, dan buah-buahan
b. Mengonsumsi asam folat sebelum kehamilan atau selama hamil
c. Rutin berolahraga
d. Menjalani pemeriksaan rutin ke dokter
IUGR umumnya tidak menimbulkan gejala apapun. Oleh sebab itu, ibu hamil perlu memeriksakan kehamilan ke dokter kandungan secara rutin untuk mengetahui kondisi kehamilan sekaligus memantau perkembangan janin.
Cara Mengatasi Nyeri Pinggang pada Ibu Hamil - Medikacare
Cara mengatasi stretch mark - Medikacare
Mitos Seputar Kehamilan - Medikacare
Apa sih Operasi Caesar Itu ? - Medikacare